KONFLIK ALAM, SOSIAL, DAN BUDAYA TERHADAP
PERILAKU KEBERAGAMAAN
Makalah
Diajukan untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah ISD, IBD, IAD
tahun 2016 STAI Al Muhammad Cepu
Dosen Pengampu :
ADI KUSMANTO, S.Pd.I, M.MPd
Oleh:
1.
IMRO’ATUS SA’DIYAH
2.
INNAYATUS SHOFIYA
3.
MEI MAFTUCHAH
4.
MUHAMAD MU’AMAR
5.
NURUL KHALIMAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUHAMMAD CEPU
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah
ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah ISD, IBD, IAD tahun 2016 STAI Al Muhammad
Cepu. Makalah ini membahas tentang KONFLIK ALAM, SOSIAL, DAN
BUDAYA TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Drs. Kadarismanto, Mpd. selaku ketua STAI Al Muhammad
Cepu
2.
Dosen pengampu Adi Kusmanto, S.Pd.I, M.MPd
3.
Sahabat-sahabat semester I di STAI Al Muhammad Cepu,
yang telah bersama-sama dengan penulis belajar dan berjuang dalam menuntut ilmu di STAI Al
Muhammad Cepu
Penulis
menyampaikan dan mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis,
mahasiswa, dan para pembaca yang lain. Namun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Cepu,
07 Nopember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Linguistik......................................................................... 3
2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Lingustik/Ilmu
Bahasa.................................. 3
2.3 Macam-Macam dan Ciri-Ciri Linguistik..................................................... 10
2.4 Objek Linguistik Bahasa............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan ini tidak akan lepas dari suatu konflik. Konflik alam yang
terjadi secara langsung akan menimbulkan
suatu masalah juga terhadap budaya dan sosial di lingkungan yang dapat
berpengaruh terhadap perilaku keberagamaan. Jadi berbagai konflik dalam aspek
alam,sosial,dan budaya terhadap perilaku keberagamaan harus diatasi sehingga
tidak muncul suatu permasalahan yang mengakibatkan berbagai konflik. Konflik dapat diatasi apabila adanya kesadaran,
bantuan, dan dukungan dari masyarakat sekitar.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian konflik ?
2.
Apa pengertian konflik lingkungan alam ?
3.
Apa pengertian konflik budaya ?
4.
Apa pengertian konflik sosial?
5.
Bagaimana hubungan konflik alam sosial dan budaya terhadap perilaku
keberagamaan?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian konflik.
2.
Untuk mengetahui pengertian konflik
lingkungan alam.
3.
Untuk mengetahui konflik budaya.
4.
Untuk mengetahui pengertian sosial.
5.
Untuk mengetahui hubungan konflik alam sosial dan budaya terhadap perilaku keberagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Konflik
Kehidupan manusia tidak
terlepas dari berbagai konflik. konflik yaitu
adanya pertentangan yang timbul didalam seseorang (masalah intern) maupun
dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada disekitar masyarakat.
Namun, konflik tidak hanya berwujud pada
pertentangan fisik tetapi berupa
pertentangan pemikiran, pendapat, dan lain sebagainya. Secara
umum, Pengertian Konflik (Pertentangan) adalah suatu proses antara dua pihak atau lebih ketika
pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan
atau membuatnya tidak berdaya.
Latar belakang terjadinya konflik adalah adanya
perbedaan yang sulit ditemukan kesamaannya atau didamaikan baik itu perbedaan
kepandaian, ciri fisik, pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat. Konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat karena setiap masyarakat
pasti pernah mengalami konflik, baik konflik dalam cakupan kecil atau konflik
berskala besar. Konflik yang cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, saudara, atau teman. Sementara itu, konflik dalam cakupan besar, seperti
konflik antar golongan atau
antar kampung. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya konflik adalah sebagai berikut :
a.
Adanya perbedaan
tujuan yang terdapat diantara bagian satu
dengan bagian lain yang tidak
sepaham.
b.
Adanya perbedaan
persepsi atau pendapat. Dalam hal menghadapi suatu masalah, pasti terdapat perbedaan persepsi yang ditimbulkan.
c.
Adanya
perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok. Perbedaan ini bisa menyangkut bidang ekonomi, politik dan sosial.
d.
Adanya perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda.
Seseorang sedikit atau banyak akan
terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya
Menurut Anoraga (dalam Saputro, 2003) suatu konflik dapat
terjadi dikarenakan:
1. Perbedaan pendapat.
Suatu konflik yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak
merasa dirinya benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila
perbedaan pendapat tersebut amat tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang
nyaman, ketegangan dan sebagainya.
2. Salah paham. Salah paham
merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan dari
seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya oleh individu
yang lain.
3. Ada pihak yang
dirugikan. Tindakan salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain atau
masing-masing pihak merasa dirugikan pihak lain sehingga seseorang yang
dirugikan merasa kurang nyaman, kurang senang atau bahkan membenci.
4. Perasaan sensitif. Seseorang yang
terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang lain.
Contoh, mungkin tindakan seseorang wajar tetapi oleh pihak lain dianggap
merugikan.
2.2 Pengertian Konflik Lingkungan Alam
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
Kehidupan
manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari makhluk hidup. Seperti manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur fisik (abotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk
kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam
Peristiwa alam
lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Bahaya yang ditimbulkan
oleh letusan gunung berapi antara lain hujan abu vulkanik, lava panas, awan
panas, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan
karena kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
2. Kerusakan Lingkungan Alam Oleh Manusia.
Manusia sebagai
penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan
hidup. Namun, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan
pemikiran masa depan kehidupan generasi berikutnya. kemajuan yang diraih oleh
manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Bentuk
kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air,
tanah, dan suara)
b.
Terjadinya banjir
c. Terjadinya tanah longsor
Beberapa ulah
manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada
kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan
liar.
c. Merusak hutan
bakau.
d. Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
2.3 Pengertian Konflik Sosial
Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat hidup
sendiri. Kita membutuhkan orang lain baik dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
maupun berinteraksi dalam suatu kelompok organisasi.
Pengertian konflik sosial adalah permasalahan interaksi social antara
pihak satu dengan pihak yang lain. Berinteraksi
dengan sesama manusia, selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan keseragaman (kesepakatan). Dengan demikian konflik merupakan bagian dari kehidupan
sosial manusia, baik secara individual dan kelompok.
Contoh konflik sosial
dalam cakupan kecil yakni, Perbedaan pendapat antara kepala desa dan ketua RT, perbedaan
tujuan antara ketua dan sekretaris, tawuran antar sekolah. Contoh konflik
sosial dalam cakupan besar yakni, permasalahan antar kelompok, dll.
2.4 Pengertian
Konflik Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi konflik budaya merupakan problematika budaya yang
timbul karena gagasan dan tindakan manusia itu sendiri yang sudah melenceng
dari tatanan aturan budaya yang berada di kehidupan masyarakat.
Konflik budaya adalah
permasalahan yang terjadi dalam suatu masyarakat dimana terdapat sejumlah
kebudayaan khusus yang masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi
kemungkinan timbulnya kesepakatan nilai. Contoh : mengadakan sedekah bumi
setiap jum’at kliwon tetapi ada salah satu kelompok yang kurang setuju dengan
adanya tersebut, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah konflik yang biasa terjadi antara
kebudayaan pendatang dengan kebudayaan penduduk asli. Bangsa pendatang akan berusaha agar kebudayaannya dipakai di wilayah di mana ia datang.
kebudayaan pendatang dengan kebudayaan penduduk asli. Bangsa pendatang akan berusaha agar kebudayaannya dipakai di wilayah di mana ia datang.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
konflik budaya adalah sebagai berikut,
- Perbedaan individu dan perbedaan antar kelompok.
- Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit
banyak akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya
- Terdapat
perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam budaya masyarakat.
2.5 Hubungan
Konflik Alam, Sosial dan
Budaya dalam Perilaku Keberagamaan
Pandangan dari C.L.de Secondat,Baron de la Brede de
Mosntesquieu yang ditemukan dalam bukunya yang terkenal “L’Esprit de Lois.”Ia
mengatakan bahwa “keberagamaan masyarakat
manusia itu,disamping lebih disebabkan oleh akibat dari sejarah mereka
masing-masing juga karena pengaruh lingkungan alam dan struktural internya”.
Oleh karenanya suatu unsur atau adat dalam suatu
kebudayaan, tidak dapat
dinilai dari pandangan kebudayaan lain,melainkan harus dari sistem nilai yang
ada dalam kebudayaan itu sendiri.
Klasifikasi yang paling sulit adalah memastikan tema-tema
kepercayaan utama sekelompok orang dan bagaimana
faktor ini serta faktor-faktor lainnya mempengaruhi sikap-sikap mereka terhadap
diri mereka sendiri dan orang lain dan apa yang terjadinya dalam dunia mereka. supranatural
yang jelas dalam agama-agama dan praktik-praktik agama mereka. Budaya-budaya primitif misalnya, mempunyai kepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual yang
kita sebut”animisme”.
Contoh konflik alam, sosial, dan
budaya dalam keberagamaan yakni : Terjadinya
tanah longsor, sebagai dampak dari rusaknya
hutan. Maka masyarakat membantu korban
bencana dengan menyalurkan bantuan sembako, membantu tenda darurat untuk tempat
tidur, dan tempat ibadah. Apabila ada salah satu korban bencana longsor meninggal
dunia maka masyarakat sekitar untuk ikut andil bertakziyah.
Alam, sosial dan budaya sangat dipengaruhi
oleh agama dalam semua aspek. Sekelompok antara pihak satu dengan pihak
yang lain terpengaruh oleh alam, sosial dan budaya hingga kita lebih menghargai keindahan keanekaragaman
dan kemampuan manusia.
BAB III
KESIMPULAN
Dari isi pembahasan yang diuraikan diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa Setiap kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai konflik, baik konflik dalam cakupan kecil maupun
besar. Segala konflik yang ada di dunia ini baik konflik alam
sosial dan budaya dapat membentuk keberagamaan yang mewarnai dan memiliki ciri
khas tersendiri. Dengan adanya keberagamaan inilah kita dapat saling mengenal
satu sama lain dan dapat diambil hikmahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Poerwanto
Hari,Kebudayaan dan Lingkungan, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2000
http//www.lingkungan
hidup.com pada tanggal 04 Nopember 2016 pada pukul 11.15 WIB
http//www.sosial.com pada tanggal 29 Oktober 2016 pada
pukul 19.42 WIB