Minggu, 07 Mei 2017

Memahami Hadits انما الاعمال باالنيات “Setiap Amal Tergantung Pada Niatnya”

Assalamu’alaikum ikhwan dan akhwat...
Saya akan mengulas sedikit tentang Memahami Hadits   انما الاعمال باالنيات

Selamat Membaca... J

Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Telah diterangkan bahwa :
عن امير المؤمنين ابي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم : انما الاعمال باالنيات وانما لكل امرئ ما نوى. فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسول, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها او امراة ينكحها فهجرته الى ما ها جر اليه.
“Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin al Khattab r.a dia berkata, “Saya mendengar Rosulullah SAW. Bersabda : ‘Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rosul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya  (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.’” (Hadits riwayat Bukhari, Muslim dan yang lain dari Umar bin Khatab ra. , dari Nabi SAW).[1]

            Para Ulama’ mangatakan bahwa hadits ini merupakan 1/3 ilmu, karena terdapat pokok-pokok ajaran islam. Sedangkan menurut Imam Baihaqi, hadits diatas merupakan 1/3 ilmu, karena ibadah seseorang adalah harus terdiri dari 3 unsur :
  1. Bi qolbihi (dengan hatinya)
  2.  Bi lisanihi (Dengan lisannya)
  3.  Bi jawarihihi (dengan anggota tubuhnya).
Salah satu sebab timbulnya hadits انما الاعمال باالنيات   adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabarani bahwa ada seorang laki-laki melamar seorang wanita yang bernama Ummu Qais. Ketika lelaki itu melamarnya, ternyata Ummu Qais menolak untuk menjadi istrinya, kecuali apabila lelaki itu berhijrah bersama Rasulullah SAW. Ke Madinah. Dengan kejadian itu, maka berhijrahlah lelaki tersebut dengan tujuan agar bisa menikahinya. Oleh karena itu, maka lelaki tersebut diberi nama oleh Para Sabahat dengan nama Muhajiru Ummi Qais. Akhirnya kejadian itu diketahui oleh Rasulullah SAW. melalui nur kenabiannya, dan kemudian ketika Nabi sampai di kota Madinah untuk melaksanakan hijrah, Nabi berkhotbah yang diantara isinya adalah berupa :
‘‘انما الاعمال باالنيات وانما لكل امرئ ما نوى ...  ’’ [2]

Perkataan ulama’ tentang niat dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya tentang syarat-syarat niat, tata cara niat, waktu niat, tujuan niat, dan tempat niat. Adapun tujuan niat adalah untuk membedakan ibadah yang serupa dengan kebiasaan, sebagaimana niat yang bisa membedakan derajat-derajat ibadah yang satu dengan yang lain, seperti mandi dan wudhu.

Terimakasih telah membaca blog saya.
Semoga bermanfaat, Amiin....

//untuk memenuhi tugas ulumul hadits semester 2 Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) STAI Al-Muhammad Cepu//























[1]  Tim Mutiara Media, Hadits Arba’in Kumpulan Doa Penting dan Doa al-Ma’tsurat,(Yogyakarta: Mutiara Media, 2015), hlm. 13
[2]  Yahya Khusnan Manshur, Ulasan Nadhom Qowaid Fiqhiyyah al Faroid al Bahiyyah,( Jombang: Pustaka Al-Muhibbin, 2011), hlm. 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar