Selamat pagi ikhwan dan
akhwat...
Saya disini akan berbagi
ilmu pengetahuan kepada antum tentang tata cara ibadah dan kegiatan sejak
matahari terbit hingga tergelincir, sekilas dari penjelasan kitab Bidayatul
Hidayah.
Selamat membaca... :)
Ketika matahari telah terbit dan telah naik
kira-kira setinggi satu tombak, maka shalatlah dua raka'at (shalat
sunnah isyraq). Pelaksanaan shalat tersebut adalah ketika telah
lepasnya waktu makruh (haram) untuk shalat, yaitu dari mulai setelah shalat
shubuh sampai matahari naik setinggi satu tombak.
Jika pagi hari telah terasa panas, yaitu
kira-kira sampai seperempat siang (sekitar jam 09.00), maka lakukanlah shalat
dhuha. Engkau bisa melaksanakannya dengan dua raka'at, empat, enam atau delapan
raka'at yaitu dengan cara bersalam setiap dua raka'at. Semua cara ini telah
diambil dari sunnah Rasulullah SAW. pada dasarnya semua shalat adalah amalan
yang baik, barang siapa berkehendak boleh memperbanyak dan barang siapa yang
tidak bersemangat boleh menyedikitkan. Tidak ada shalat sunnah rutin yang
sunnah dilaksanakan di waktu antara terbit dan tergelincirnya matahari selain
shalat dhuha dan shalat isyraq tersebut.
Adapun jika waktumu masih tersisa setelah semua
ibadah itu, maka engkau boleh memenuhinya dengan berbagai kesibukan yang
bermanfaat dan pilihlah di antar empat hal berikut ini :
- Kesibukan yang pertama yang
paling utama, yaitu engkau menggunakan waktu mu untuk mencari ilmu yang
bermanfaat di dalam masalah agama, bukan ilmu-ilmu tambahan (ilmu dunia)
yang tidak bermanfaat dan tidak penting. Walaupun secara formal banyak
orang berlomba untuk mencarinya dan bahkan menamakannnya dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tanda-tanda ilmu yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
a.
Ilmu yang dapat menambah rasa takut kepada Allah
SWT.
b.
Ilmu yang dapat menambahkan penglihatan batinmu
dalam melihat kekurangan diri sendiri.
c.
Ilmu yang dapat mengurangi semangatmu didalam
cinta terhadap dunia dan menambah semangatmu di dalam urusan akhirat.
d.
Ilmu yang dapat mengenalkan dirimu kepada
bahaya-bahaya yang merusak amal sehingga engkau dapat menghindar darinya.
Yang
paling penting dalam hal ini adalah niat, jika niat benar maka ilmu akan
membawa derajat yang agung namun jika tidak benar, maka ilmu hanya akan menjadi
gudang kehancuran. Yaitu tempat tertipunya orang-orang yang bodoh dan tempat
tergelincirnya para pembesar dan para pejabat.
2. Kesibukan kedua adalah
banyak beribadah. Jika memang engkau tidak mampu mencari ilmu yang bermanfaat
dalam hal agama, maka sibukkanlah dirimu dengan berbagai macam ibadah seperti
dzikir, membaca Al-Qur’an, membaca tasbih dan memperbanyak sholat. Amal yang demikian
itu akan memasukan dirimu kedalam derajat para ahli ibadah dan akan menyambung
langkahmu dengan jejak kaum shalihin sehingga dengan demikian engkau akan masuk
kedalam golongan orang-orang yang beruntung.
3. Kesibukan yang ketiga
adalah mengabdi kepada masyarakat. Jika engkau tidak mampu mencari ilmu atau
banyak beribadah, maka engkau harus dapat menyibukkan dirimu dengan berbagai
kegiatan yang mendatangkan kebaikan terhadap orang-orang muslim atau
melaksanakan sesuat yang membawa kebahagiaan dan kegembiraan dihati mereka.
Bisa juga engkau menyediakan kemudahan bagi orang-orang yang shaleh agar mereka
lancar beribadah dan beramal shaleh, yaitu dengan :
·
Membantu dan menolong keperluan para ulama’,
para sufi dan ahli agama lainnya.
·
Berusaha memberi makan kepada orang-orang fakir
miskin.
·
Mengurusi dan menjenguk orang-orang yang sedang
sakit.
·
Mengiring, mengurus serta mengantar jenazah.
Semua amal yang telah saya sebutkan diatas, pahalanya lebih utama
dari berbagai amal sunnah, karena ini semua adalah ibadah yang di dalamnya
terdapat rasa social dan rasa kasih saying kepada saudara muslim.
4.
Kesibukan keempat adalah mencari nafkah. Jika
engkau tidak mampu terhadap semua kegiatan yang telah saya jelaskan tadi, maka
sibukkanlah dirimu dengan bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki yang halal
agar engkau mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupmu dan hidup keluargamu.
Lakukanlah hal itu dengan syarat orang-orang muslim selamat dari bahaya dirimu,
terjaga dengan aman dari kesalahan lidah dan tanganmu dan engkau mampu
menyelamatkan kualitas agamamu serta tidak menyebabkan dirimu terjatuh dalam
suatu maksiat.
Marilah kita pergunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan kita
pergunakan untuk ibadah serta melakukan kegiatan yang bermanfaat karena
الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك
“Waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak
dapat menggunakannya dengan baik, maka pedang itu akan menghunusmu”.
Dan jangan lah engkau menjadi orang yang
merugi, di dalam surat Al-Asr ayat 2 telah di jelaskan :
ان الانسان لفي خسر
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian”.
Jadi, sangat perlu kita membagi waktu dengan
sebaik-baiknya.
Demikian ulasan dari saya, saya mohon maaf apabila ada
kekeliruan atau kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi antum sekalian,
Amiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar