Kamis, 04 Mei 2017

Tata Cara Ibadah dan Kegiatan Sejak Matahari Terbit Hingga Tergelincir

Selamat pagi ikhwan dan akhwat... 

Saya disini akan berbagi ilmu pengetahuan kepada antum tentang tata cara ibadah dan kegiatan sejak matahari terbit hingga tergelincir, sekilas dari penjelasan kitab Bidayatul Hidayah.


Selamat membaca... :)

         Ketika matahari telah terbit dan telah naik kira-kira setinggi satu tombak, maka shalatlah dua raka'at (shalat sunnah isyraq). Pelaksanaan shalat tersebut adalah ketika telah lepasnya waktu makruh (haram) untuk shalat, yaitu dari mulai setelah shalat shubuh sampai matahari naik setinggi satu tombak. 
Jika pagi hari telah terasa panas, yaitu kira-kira sampai seperempat siang (sekitar jam 09.00), maka lakukanlah shalat dhuha. Engkau bisa melaksanakannya dengan dua raka'at, empat, enam atau delapan raka'at yaitu dengan cara bersalam setiap dua raka'at. Semua cara ini telah diambil dari sunnah Rasulullah SAW. pada dasarnya semua shalat adalah amalan yang baik, barang siapa berkehendak boleh memperbanyak dan barang siapa yang tidak bersemangat boleh menyedikitkan.  Tidak ada shalat sunnah rutin yang sunnah dilaksanakan di waktu antara terbit dan tergelincirnya matahari selain shalat dhuha dan shalat isyraq tersebut.
Adapun jika waktumu masih tersisa setelah semua ibadah itu, maka engkau boleh memenuhinya dengan berbagai kesibukan yang bermanfaat dan pilihlah di antar empat hal berikut ini :
  1. Kesibukan yang pertama yang paling utama, yaitu engkau menggunakan waktu mu untuk mencari ilmu yang bermanfaat di dalam masalah agama, bukan ilmu-ilmu tambahan (ilmu dunia) yang tidak bermanfaat dan tidak penting. Walaupun secara formal banyak orang berlomba untuk mencarinya dan bahkan menamakannnya dengan ilmu pengetahuan. Adapun tanda-tanda ilmu yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
a.       Ilmu yang dapat menambah rasa takut kepada Allah SWT.
b.      Ilmu yang dapat menambahkan penglihatan batinmu dalam melihat kekurangan diri sendiri.
c.       Ilmu yang dapat mengurangi semangatmu didalam cinta terhadap dunia dan menambah semangatmu di dalam urusan akhirat.
d.      Ilmu yang dapat mengenalkan dirimu kepada bahaya-bahaya yang merusak amal sehingga engkau dapat menghindar darinya.
Yang paling penting dalam hal ini adalah niat, jika niat benar maka ilmu akan membawa derajat yang agung namun jika tidak benar, maka ilmu hanya akan menjadi gudang kehancuran. Yaitu tempat tertipunya orang-orang yang bodoh dan tempat tergelincirnya para pembesar dan para pejabat. 

2.      Kesibukan kedua adalah banyak beribadah. Jika memang engkau tidak mampu mencari ilmu yang bermanfaat dalam hal agama, maka sibukkanlah dirimu dengan berbagai macam ibadah seperti dzikir, membaca Al-Qur’an, membaca tasbih dan memperbanyak sholat. Amal yang demikian itu akan memasukan dirimu kedalam derajat para ahli ibadah dan akan menyambung langkahmu dengan jejak kaum shalihin sehingga dengan demikian engkau akan masuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung.
3.      Kesibukan yang ketiga adalah mengabdi kepada masyarakat. Jika engkau tidak mampu mencari ilmu atau banyak beribadah, maka engkau harus dapat menyibukkan dirimu dengan berbagai kegiatan yang mendatangkan kebaikan terhadap orang-orang muslim atau melaksanakan sesuat yang membawa kebahagiaan dan kegembiraan dihati mereka. Bisa juga engkau menyediakan kemudahan bagi orang-orang yang shaleh agar mereka lancar beribadah dan beramal shaleh, yaitu dengan :
·         Membantu dan menolong keperluan para ulama’, para sufi dan ahli agama lainnya.
·         Berusaha memberi makan kepada orang-orang fakir miskin.
·         Mengurusi dan menjenguk orang-orang yang sedang sakit.
·         Mengiring, mengurus serta mengantar jenazah.
Semua amal yang telah saya sebutkan diatas, pahalanya lebih utama dari berbagai amal sunnah, karena ini semua adalah ibadah yang di dalamnya terdapat rasa social dan rasa kasih saying kepada saudara muslim.
4.      Kesibukan keempat adalah mencari nafkah. Jika engkau tidak mampu terhadap semua kegiatan yang telah saya jelaskan tadi, maka sibukkanlah dirimu dengan bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki yang halal agar engkau mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupmu dan hidup keluargamu. Lakukanlah hal itu dengan syarat orang-orang muslim selamat dari bahaya dirimu, terjaga dengan aman dari kesalahan lidah dan tanganmu dan engkau mampu menyelamatkan kualitas agamamu serta tidak menyebabkan dirimu terjatuh dalam suatu maksiat.

Marilah kita pergunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan kita pergunakan untuk ibadah serta melakukan kegiatan yang bermanfaat karena
الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك
“Waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak dapat menggunakannya dengan baik, maka pedang itu akan menghunusmu”.
Dan jangan lah engkau menjadi orang yang merugi, di dalam surat Al-Asr ayat 2 telah di jelaskan :
ان الانسان لفي خسر
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian”.

Jadi, sangat perlu kita membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Demikian ulasan dari saya, saya mohon maaf apabila ada kekeliruan atau kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi antum sekalian, Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar